Apakah SNMPTN itu segalanya? (part II)

lanjutan postingan berjudul "Apakah SNMPTN itu segalanya?"
...membuka laman yang akhirnya mengubah cara pandang di hidupku

Makan siang ku saat itu belum habis, tetapi laman pengumuman SNMPTN sudah terbuka dan aku sudah bisa log in untuk melihat apa hasilnya. Aku bukan orang yang tipe nya "entar-entar an ah bukanya...", aku takut sebenarnya untuk mengetahui hasil SNMPTN apakah yang akan aku dapat, tetapi rasa ingin tahu ku mengalahkan segalanya. Saat itu hanya ada aku dan ibuku saja yang ada di rumah, bapak ku sedang mengajar di sekolah dan kakak-kakakku sedang bekerja Aku tidak mengatakan sebelumnya kepada ibu ku jika laman pengumuman SNMPTN sudah bisa dibuka, aku diam-diam saja membuka hasil pengumuman itu.

 Siap? Merah atau biru?
Doa mengawali langkahku untuk log in di laman SNMPTN "Ya Allah apapun hasilnya aku tau pasti ini yang terbaik untukku", dan mata ini tertuju langsung dengan warna yang ada di sana bukan tulisan. Dan yang aku dapati adalah warna merah maroon, yang artinya apa? Aku tidak lolos SNMPTN 2016. Di hidup ini ada benar-salah, menang-kalah, manis-pahit, dan lolos-tidak lolos...itu yang seharusnya aku terima. Antara percaya dan tidak ingin percaya sampai tiga kali ku membaca untuk memastikan bahwa aku benar-benar tidak lolos ternyata.

Pahit? Iya.
Aku speechless saat itu, cuma diem di depan laptop sementara ibu ku sedang merajut di belakangku. Diri ini menenangkan hatinya sendiri, "tenang hao, sabar..gapapa mungkin ini bukan jalannya. Allah pasti siapkan yang terbaik buat kamu...", ya kira-kira begitulah apa yang coba saya bisikkan kepada diri sendiri. Saat melihat hasilnya tidak lolos aku enggak ada spontaneous reaction gitu, nangis enggak, njerit enggak, speechless IYA. 

buang-buang air mata doang
Ini part terberat, dimana aku harus bilang ke orang tua tentang hasil SNMPTN ku. Otak sama pikiranku bener-bener kacau saat itu. Karena saat itu hanya ada ibu ku aja yang di rumah jadi aku memberitahu ibu ku terlebih dahulu *eh aku agak lupa entah bapak ku saat itu baru aja pulang atau belum ya aku lupa hehe*, intinya aku bilang deh ke orang tua ku kalau maaf aku enggak lolos SNMPTN pak, bu. Kalian pasti bisa ngerasain deh bagi yang SNMPTN nya enggak lolos juga, gimana beratnya rasanya ngasih kabar ke orang tua kalau kalian enggak lolos SNMPTN. Harapanku lolos SNMPTN salah satunya adalah meringankan beban orang tua ku jadi mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk daftar univ sana univ sini dan juga supaya orang tua ku lega karena anaknya sudah diterima di universitas, tapi kenyataannya saat itu aku enggak lolos SNMPTN. SNMPTN bukan takdirku. Setelah memberi kabar secara langsung ke orang tua ku kalau aku tidak ditakdirkan lolos SNMPTN dan dengan secara langsung juga melihat raut wajah orang tua ku, seketika langsung tumpahlah air mata, salah satu cara yang bisa membuat hatiku lega, ditahan nangisnya itu sakit men:( pokoknya saat itu adalah drama terbesar di hidup saya, yang sekarang aku mikir ngapain aku nangis segitunya ya dulu haha.

tenang, SNMPTN bukanlah segala-galanya
kisahku masih panjang...
see u next post ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Detective Conan Edogawa"

Apakah SNMPTN itu segalanya?